Perlawanan pangeran mangkubumi dan mas said
Oleh
Kelompok 7 :
1.
Nur apika
Rahmah N (16)
2.
Reni
Sahara (18)
3.
Rezki
Mutmainnah Ishar (20)
4. A. Muh Juanda (30)
5.
Yudha
Hernawan (35)
Kata
pengantar
Bismillahirrahmanirahim……
Assalamu
alaiukum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidyah-Nya
lah, KAMI selaku penulis dapat menyelesaikan tugas terkhusus MAKALAH yang telah
diberikan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Tak lupa salawat serta salam senantiasa dipanjatkan kepada
baginda nabi Muhammad SAW. Serta ucapan terima kasih kepada rekan-rekan
sekelompok yang turut serta dalam proses pembentukan daripada LAPORAN ini.
Sebagai bagian dari penunjang dari mata pelajaran Sejarah,
MAKALAH ini dimaksudkan agar pembaca mampu menumbuh kembangkan kesadaran akan
pentingnya menjaga Negara Indonesia dengan menelaah perjuangan yang dilakukan
oleh orang terdahulu, membangun semangat kebangsaan yang tinggi,
meningkatkatkan nilai pengetahuan akan perjuangan beberapa kerajaan Indonesia
dalam menghadapi kolonialisme terkhusus pada makalah ini “Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas’said”, serta memupuk rasa
nasionalisme bagi para pembaca.
Sekilas beberpa hal
daripada MAKALAH ini memuat tentang , info mengenai latar belakang
timbulnya perlawanan ke dua tokoh _Pangeran Mangkubumi & Mas’, sebab terjadinya
perlawanan, proses terjadinya peristiwa, akibat yang ditimbulkan dalam hal ini
baik bagi ke dua tokoh (INDONESIA) dan bagi VOC (BELANDA), dan akhir dari
perlawanan kedua tokoh.
WATAMPONE, Oktober 2014
KELOMPOK
7
(i)
Kata Pengantar....................................................................... (i)
Daftar
Isi................................................................................ (ii)
Pendahuluan.......................................................................... 1
PEMBAHASAN...................................................................
A. Latar belakang
Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan
Raden Mas
Said.................................................................... 2
B. Proses
Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said....................................................................................... 2
C. Akibat dari
Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan
Raden Mas Said.................................................................... 4
Penutup................................................................................. 5
-
Kesimpulan................................................................. 5
DAFTAR
PUSTAKA........................................................... 6
(ii)
Perlawanan terhadap kolonialisme VOC kembali terjadi
di pulau Jawa. selama ini telah kita
ketahui bahwa, banyak sekali terjadi kecaman terhadap VOC baik itu terjadi
dikalangan rakyat biasa hingga kepada wilayah kerajaan di wilayah Indonesia,
namun tak sedikit juga kerajaan di Indonesia, yang menjadi kaki tangan VOC keegoisan untuk kepentingan tahta semata,
tanpa memperdulikan nasib rakyatnya.
Contohnya saja , kerajaan Pangkubuwana II yang
menjalin persahabat dengan VOC, yang bahkan VOC semakin berani untuk menekan
dan melakukan intervensi terhadap jalannya pemerintahan Pangkubuwana II.
Hal ini menimbulkan banyak kritikan dan bahkan kecaman
dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat bawahan hingga oleh para bangsawan
kerajaan.
Dalam hal ini kita akan membahas tentang perlawan
Raden Mas’said dan Pangeran Mangkubumi kepada VOC.
Pangeran
Mangkubumi
A. LATAR BELAKANG PENYEBAB TERJADINYA
PERLAWANAN.
Latar belakang munculnya perlawan
Raden Mas’said terhadap VOC, bermula ketika ia ingin meminta kepada punggawa
kerajaan, untuk dinaikkan pangkat jabatannya. Hal ini didasari oleh
pengalamannya sebagai Gandek Keraton (pegawai rendahan di Istana) ketika ia
berusia 14 tahun. Namun permintaannya tidak dipenuhi, melainkan hanya menuai
pelecehan dari keluarga kepatihan, bahkan ia dianggap membantu orang-orang Cina
yang sedang berlangsung pada saat itu. Akibatnya, Mas’said sakit hati kepada
VOC yang dianggapnya menjadi dalng utama yang telah mebuat kerajaan menjadi
kacau akibat persekutuan yang dilakukan.
Sedangkan latar belakang Pangeran
Mangkubmi dalam melakukan perlawanan adalah tidak ditepatinya janji
Pangkubuwana II, yang sebelumnya telah mengatakan bahwa barangsiapa yang
berhasil memadamkan perlawanan Mas’said
( yang lebih dulu berontak terhadap persekutuan ), maka akan diberikan
hadiah. Namun , hal ini diingkari, setelah P.Mangkubuwana telah berhasil
memadamkan perlawanan Mas’said. Maka terjadilah pertentangan, hal ini
diperparah dengan VOC semena-mena ikut campurtangan dalam pemerintah kerajaan
dengan mengatakan bahwa P.mangkubumi terlalu ambisisus dalam mencari kekuasaan.
Jika
disimpulkan inti dari permasalahan yaitu VOC berusaha mencampuri urusan dalam
negeri Mataram dan memaksakan kehendak melalui berbagai perjanjian.
B. PROSES/JALANNYA PERLAWANAN
Akhirnya,
Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas’said, memutuskan untuk saling bersatu melawan
pemerintahan VOC, karena masing-masing , ketidakadilan yang diteriama oleh
keduanya. Raden Mas’said dan Pangeran Mangkubumi semakin bersatu setelah Raden Mas’said
dijadikan menantu oleh Mangkubumi. Mangkubumi dan Mas’said sepakat untuk
membagi wilayah perjuangan. Raden Mas’said bergerak di wilayah timur, daerah
Surakarta ke selatan terus ke Madiun, Ponorogo dengan pusatnya Sukowati.
Sedang, Mangkubumi konsentrasi di bagian barat dekat Pleret ( termasuk daerah
Yogyakarta sekarang ).
Hingga
pada tahun 1749 dalam suasana perang sedang gencar-gencarnya terjadi diberbagai
tempat, terpetik berita kalau raja Pakubuwana jatuh sakit.
Hingga
dalam keadaan sakit, Pangkubuwana dipaksa untuk menandatangani perjanjian
dengan VOC. Hal ini sangat berakibat pedih pada para punggawa dan rakyat
Mataram.
Sebab,
perjanjian itu berisi pasal-pasal :
1.
Susuhunan
Pakubuwana II menyerahkan kerajaan Matarm baik secara de facto maupun de jure
kepada VOC.
2.
Hanya
keturunan Pakubuwana II yang berhak naik tahta, dan akan dinobatkan oleh VOC
menjadi raja Mataram, dengan tanah Mataram sebagai pinjaman dari VOC.
3.
Putera
mahkota akan segera dinobatkan. Sembilan hari setelah penandatanganan perjanjian
itu Pakubuwana II wafat.
Hal ini semakin
membuat Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas’Said, kecewa, hingga mereka semakin meningkatkan
perlawanan terhadap VOC.
Mereka semakin
gencar melaksanakan Perlawanan ,Mangkubumi dan Raden Mas
Said mendapat dukungan dari rakyat Mataram dan para bupati pesisir. Para
pemberontak di Jawa Tengah juga menggabungkan diri dengan mengadakan perang
gerilya yang sangat merugikan Belanda.
Pertempuran ini terjadi di sungai Bogowonto, pasukan VOC banyak yang binasa,
dan pimpinan VOC De Clerk juga tewas. VOC akhirnya berhasil membujuk Pangeran
Mangkubumi untuk menandatangani Perjanjian Giyanti (1755).
Isi Perjanjian Giyanti adalah Kerajaan
Mataram dibagi dua, yaitu:
a. Mataram Barat diserahkan kepada
Pangeran Mangkubumi dengan gelar Hamengku Buwono I, kerajaannya dinamakan
Kasultanan Yogyakarta. b. Mataram Timur, tetap dikuasai oleh
Paku Buwono III, kerajaannya dinamakan Kasultanan Surakarta. Untuk menghentikan
perlawanan Mas Said, VOC pada tahun 1575 membujuknya untuk menandatangani Perjanjian Salatiga yang isinya
Kerajaan Surakarta dibagi dua, yaitu:
a. Bagian barat diperintah
oleh Sultan Paku Buwono III, dan disebut Kasunanan.
b.
Bagian timur diperintah oleh Mas Said, yang bergelar Pangeran Adipati
Mangkunegoro I, wilayahnya disebut Mangkunegaran.
C. Akibat dari
perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said
Akibat dari perlawanan Pengeran Mankubumi dan Mas
Said baik
untuk Indonesia maupun VOC yaitu dampak yang ditimbulkan perang untuk
Indonesia yaitu membuat Mangkubumi bersedia menandatangani perjanjian
Griyanti dan Raden Mas Said
menandatangani perjanjian Salatiga. Perjanjian yang mereka setujui untuk menghentikan
perlawanan dan memperoleh wilayahnya masing-masing sesuai pada
perjanjian serta mempersempit wilayah mataram dan banyak masayarakat pribumi tewas dalam perlawanan.
Sedangkan dampak yang ditimbulkan untuk VOC yaitu banyak prajurit Belanda
yang tewas dalam perang terutama pimpinan VOC De Clerk juga tewas. Hal ini membuat pihak VOC tak
bisa berkutik lagi sehingga VOC
harus membuat
perjanjian dengan Pangeran Mangkubumi untuk menandatangani Perjanjian Giyanti (1755) dan Raden Mas Said untuk
menghentikan Perlawanan.
-Kesimpulan
Kami dapat menarik
kesimpulan bahwa perlawanan pangeran Mangkubumi dan Mas Said berakhir setelah VOC memaatahkan perlawanan Mangkubumi dan Raden Mas
Said dengan menggunakan politik “devide et Impera “ yang berakhir dengan
perjanjian Giyanti yang disetujui oleh Pangeran Mangkubumi. Perjanjian
Giyanti ternyata belum menyelesaikan permasalahan, sebab Mas Said terus
mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Untuk mengatasi perlawanan Mas Said,
VOC mengadakan Perjanjian Salatiga pada tahun 1757. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said disebut
juga Perang Sukses.
5
-
Buku sejarah
Indonesia SMA/MA Kelas XI Semester 1
6