CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

RezmuttKimutt!

Selasa, 07 Juli 2015

Andaikan waktu dapat ku ulang kembali, Aku pengen masuk Ponpes

Cerita buat yang mau daftar di Pondok pesantren fav dan yang tidak sempat masuk pondok pesantren

Gini nih, dulu aku mau masuk smp pernah kepikiran mau mondok di suatu pesantren tapi lagi-lagi ga jadi karena ga bisa jauh dari orang tua, ga tega juga ninggalin ortu sendiri di rumah ntar mereka kepikiran terus, ummi juga penyakitnya sering kambuh kasian kalo ga ada yg nemenin, belum lagu daku itu mentalnya kacang bgt cetek  ga suka sosialisasi bgt duluuuuu.. sekarang aga mendingan nah itu jadi pertimbangan yah okelahh..
abiss lulus SMP kok aku ga kepikiran buat masuk pesantren itung-itung nambah2 ilmu agama, trus biar bisa mandiri,bisa ngebanggain ortu, bisa punya bnyak temen. Padahal ada pesantren baru yang tempatnya ga jauh bgt dari rumah sekitar 30-40 menit dgn kecepatan rata-rata nyampe dah tuh biayanya juga agak mahal sih tapi ga ada ga mungkin bpk jga nyanggupin kok demi anaknya. Tapii Lagii-lagii ga masuk alhasil cuma masuk SMA favorit aja, yah rezeki. Liat temen-temen yang balik rumah abis nyantren ya Allah ngiri bgttt mereka yg dulunya ga pake hikab sekarang nutup auratnya dah sempurna hebatt. Setahun SMA dah lewat masih ajaaa belum ada pikiran dan tekad yang kuat buat lanjut pesantren. Ga tau kenapa. Sekarang udah pertengahan SMA a.k.a udah kelas XI semester terakhir ada temen yang udaahhhh lama bgt ga ada komunikasi sekitar 8 tahunan *wahhh nah dia itu ngajak aku nyantren disitulahh muncul eh bukan muncul mulai kepikiiran ya Allah kenapaa aku ga nyantren yah ditambah lagi idola aku yang dari kecil sampe sekarang itu mondok mulu maklum dia anak ustadz. Sumpah ZONK! BGT nyeselll kalo bisa dibilang yah rugiii bgt ga nyantren bro, disana itu digenjot abis-abisan ilmu agamanya eitss bukan hanya itu pelajaran umumnya juga temen aku udah banyak yg jadi imam,ceramah sana sini, ikut OSN prov lahh aduhh penyesalanku bertambah ya Allah, kalo sekarang mau mondok udah telatt ini udah naik kelas XII udah tahun terakhir SMA. Dan akhirnyaa aku galau sedih gisah gundahgulana nyeselnya ga berujung dan apalahh pokoknya. Tapi kalo aku nyesel mulu tar mimpinya stuck juga dong buat yang senasib sama aku ga usah sedih terus kalo ga sempet nyantren ga papalah kita dapet ilmu agama lewat majelis satu semacam tarbiyah di sekolah masing-,masing atau d pengajian terdekat genjot diri abis-abisan. biar mondoknya di rumah aja ga ada biaya tambahan udah itu bisa jaga mamahpapahnya klo lagi sakit, bisa peluk kapan saja jangan kecewa guyss.. Toh juga temen-temen yg mondok ga bakalan mondok terus tar masuk Univ kan udah ga mondok lagi kecuali Univ khusus gitu tapi jarang bgt. Nah buat yang baru mau daftar SMP atau SMA aku saranin mondok aja langsung, awalnya emang suka kangen sama ortu tapi kalo udah punya temen banyak sedihnya hilang + bisa belajar giat disana karena ga ada aktivitas seperti hunting bareng temen,nongkrong atau apalah jadi bisa fokus belajar disana. Semangatt yahh semuanyaa!

Sabtu, 16 Mei 2015

Drama Deutsch '' Essen und Trinken ''

Hello,, Dari postingan yang satu kini aku beralih ke bahasa Jerman, ayooo ada yang udah belajar mengenai essen und trinken? Aku udah dong malahan kami drama pake bhs jerman gitu ceritanya itu lagi di Restaurant pesen makanan.. Mau tau?? Cekidott

MITTAG ESSEN IM RESTAURANT
A.Ichsan Yusril A. : Die erste Gast
Rusydah Khaerati und Rezki Mutmainnah I. : Die Zweite Gast
A.Mahdi Sahdani : Die Kellner
Iksan : Narator
Am mittag gehen A.Iksan, Rusydah und Rezki einem ein fachen restaurant zu mittag essen.
A.Mahdi       : “Guten Tag. Bitte schon. Nehme sie bitte platz.
A.Ichsan       : “ Guten Tag. Ich mὅchten gern bestellen. Ich haben groβen hunger und durst.”
A.Mahdi       : “Hier ist die speisekarte. Bitte, was bekommen sie ?”
A.Ichsan       : “Ich möchte zu bestellen, nachdem mein Freund kam.
Nicht lange danach Rusydah und Rezki im Restaurant ankommen.
Rezki             : “Guten Tag, A.Iksan.”
Rusydah        : “Entschuldigung, machten Sie warten?
A.Ichsan       : “Kleine problem. Was wenn wir jetzt bestellen ? “
Sie geht tisch Nummer zwei, und bestellen Essen und Getrӓnke von speisekarte.
A.Mahdi       : “Hier ist der Speisekarte. Was bekommen Sie ?”
Rezki             : “Ich nehme eine Nudel und ein Glas Mineralwasser.”
Rusydah        : “Ich mochte eine Suppe und ein Glas Orangensaft.”
A.Ichsan       : “Und ich mochte eine Salad und einen Glas Kaffe.”
A.Mahdi       : “Oke. Und was mochten Sie als Nach speisen ?”
Rezki             : “Eine pudding mit milch.”        
Rusydah        : “Einen Apfelkuchen mit Sahne.”
A.Ichsan       : “Eine Chocholate Sundae.”
A.Mahdi       : “Ihr bestellung wird kommen 10 Minuten.
Rezki             : “Ja, Danke !
Rezki Ordnung eine Nudel, ein Glas Mineralwasser und Pudding mit milch. Rusydah Ordnung eine Suppe, ein Glas Orangensaft, und Apfelkuchen mit Sahne. Und A.Ichsan eine Salad, einen Glas Kaffe und einen Chocholate Sundae. In ein paar Minuten bringt der Kellner das Essen und die Getranke
A.Mahdi       : “Ihre Bestellung ist gekommen.”
Rusydah        : “Waw, danke!”
A.Mahdi       : “Bitte essen!”
A.Ichsan, Rusydah und Rezki genießen das Essen, das serviert wurde. Zehn Minuten Spӓter, Kellner bringt Dessert.
A.Mahdi       : “Hier ist Ihre Nachspeisen.”
A.Ichsan       : “Wie geschmack Pudding mit Milch ?”
Rezki             : “Ja, gut. Wie Sie ihr haben, Rusydah ?”
Rusydah        : “Apfelkuchen mit Sahne zu sṻβ.”
A.Ichsan       : “Kellner!”                                            
A.Mahdi       : “Ja, was kann Ich fṻr Sie tun ?”
A.Ichsan       : “ Rechnung, bitte!”
A.Mahdi       : “ Warten Sie einen Moment.”
Die Kellner geht um die Rechnung zu nehmen und zigte es ihr.
Rusydah        : “Bezahlen. Sie zusammen oder getrennt ?”
A.Ichsan       : “Nein, Ich werde dafṻr bezahlen. Alles was ?”
A.Mahdi       : “Das macht 43€.”
                         “Vielen dank! Kommen Sie bitte wieder.”
Rezki             : “Vielen dank fṻr das essen.”
Rusydah        : “Auf Wiedersehen!”
A.Ichsan       : “Auf Wiedersehen!”
Nachdem sie dann bezahlen Sie nach Hausegehen.


MAKAN SIANG DI RESTORAN
A.Ichsan Yusril A. tamu pertama
Rusydah Khaerati dan Rezki Mutmainnah I .: Kedua Tamu
A.Mahdi Sahdani: Pelayan
Iksan: narator
Pada tengah hari pergi A.Iksan, Rusydah dan Rezki restoran untuk makan siang kali.
A.Mahdi: "Selamat siang. Anda dipersilakan. Silakan berlangsung.
A.Ichsan: "Selamat siang. Saya mὅchten ingin memesan. Saya memiliki kelaparan besar dan haus. "
A.Mahdi: "Inilah kartu menu. Silakan, apa yang mereka dapatkan? "
A.Ichsan: "Saya ingin memesan, setelah teman saya datang.
Tidak lama setelah tiba Rusydah dan Rezki di restoran.
Rezki: "Selamat siang, A.Iksan."
Rusydah: "Maaf, anda menunggu?
A.Ichsan: "Masalah Kecil. Bagaimana jika kita memesan sekarang? "
Dia pergi meja nomor dua, dan memesan makanan dan minuman kartu menu.
A.Mahdi: "Inilah menu. Apa yang akan Anda ingin memiliki? "
Rezki: "Aku mengambil pasta dan segelas air mineral."
Rusydah: "Aku menyukai sup dan segelas jus jeruk."
A.Ichsan: "Dan aku suka salad dan segelas kopi."
A.Mahdi: "Oke. Dan apa yang Anda ingin makan daripada setelah ini? "
Rezki: "Sebuah puding dengan susu."
Rusydah: "Sebuah apple pie dengan krim."
A.Ichsan: "A Chocholate Sundae."
A.Mahdi: "Pesanan Anda akan tiba 10 menit.
Rezki: "Ya, terima kasih!

Rezki memesan pasta, segelas air mineral dan puding dengan susu. Rusydah memesan sup, segelas jus jeruk, dan apel pie dengan krim. Dan A.Ichsan salad, segelas kopi dan Chocholate Sundae. Dalam beberapa menit pelayan membawa makanan dan minuman
A.Mahdi: "Pesanan Anda telah datang."
Rusydah: "Waw, terima kasih!"
A.Mahdi: "Silakan makan!"
A.Ichsan, Rusydah Rezki dan menikmati makanan yang disajikan. Setelah sepuluh menit, pelayan membawa makanan penutup.
A.Mahdi: "Inilah makanan penutup Anda."
A.Ichsan: "Bagaimana rasa puding dengan susu?"
Rezki: "Ya, baik. Bagaimana dengan Anda, Rusydah? "
Rusydah: "apple pie dengan krim sangat manis."
A.Ichsan: "Pelayan!"
A.Mahdi: "Ya, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?"
A.Ichsan "bill, please!"
A.Mahdi: "Tunggu sebentar."
Pelayan datang untuk mengambil tagihan dan menunjukkan kepadanya.
Rusydah: "Bayar. Bersama-sama atau secara terpisah? "
A.Ichsan: "Tidak, aku akan membayar untuk itu. Apa Saja? "
A.Mahdi: "Ini adalah singkatan untuk 43 €." "Terima kasih banyak! Silahkan datang kembali. "
Rezki: "Terima kasih untuk makanannya."
Rusydah: "Selamat tinggal!"
A.Ichsan: "Selamat tinggal!"

Setelah dia membayar dia kembali ke rumah.

Berhubung kami juga masih pelajar jika ada kesalahan kata kami minta maaf sebesar-besarnya sebaiknya konsultasi dulu sama Guru Deutschnya di sekolah hehe. Salam sukses!

Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam berbagai Kehidupan

Hello Readers kali ini aku bakalan bagiin tugas aku yang udah selesai yaitu Makalah '' Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam berbagai Kehidupan  . Kalo kalian baru dapet tugas ini kalian boleh intip nih itung2 bagi ilmu heheh


MAKALAH
DAMPAK KEDATANGAN SAUDARA TUA
DALAM BERBAGAI  KEHIDUPAN


Oleh :
Rezki Mutmainnah Ishar
20 / 6850
XI MIPA 1

SMA NEGERI 4 WATAMPONE

TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan berupa makalah yang berjudul
" Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam berbagai kehidupan ".
Sumber dari makalah ini berupa buku-buku sejarah yang ditambah dengan informasi yang didapat dari hasil browsing di internet referensi buku dan sumber-sumber lainnya. Diantara sumber-sumber tersebut kami susun, semua informasi dan fakta yang sesuai dengan makalah ini, sehingga menurut kami data-data di dalam makalah  ini sudah cukup akurat.
Dalam penulisan makalah ini pastilah ada banyak kendala yang saya temui namun saya berhasil menghadapinya dan menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Akhir kata jika ada sesuatu pada khususnya kata-kata yang tidak berkenan pada hati pembaca mohon dimaklumi. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan lebih mengetehaui sejarah dari negara kita yang tercinta.
.

Watampone, 7 Maret 2015
Penyusun



Rezki Mutmainnah Ishar



                                                                                                                                                i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR         ...........................................................................................     i
DAFTAR ISI             ......................................................................................................      ii
BAB I             PENDAHULUAN   ...............................................................................      1
BAB II            PERMASALAHAN    ...........................................................................      2          1.  Bagaimana dampak pendudukan Jepang di Indonesia
dalam Bidang Politik          ..............................................................................      2
            2.  Bagaimana dampak pendudukan Jepang di Indonesia
dalam Bidang Sosial-Budaya dan Ekonomi           ..........................................      2
3.  Bagaimana dampak pendudukan Jepang di Indonesia
     dalam Bidang Pendidikan ..............................................................................      2
4.  Bagaimana dampak pendudukan Jepang di Indonesia
      dalam Bidang Birokrasi dan Militer         .....................................................       2
BAB III          PEMBAHASAN      ..............................................................................      3
1.      Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Politik              ...............       3
2.      Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Sosial-Budaya  dan Ekonomi      ........................................................................................        4
3.      Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Pendidikan  .....         5
4.      Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Birokrasi
 dan Militer           .......................................................................................         5

BAB IV          PENUTUP     ........................................................................................        7
   A.    Kesimpulan    ....................................................................................................        7
    B.     Saran  ................................................................................................................        7
DAFTAR PUSTAKA        ..........................................................................................        8


                                                                        ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Proses Pendudukan Jepang (1942 – 1945)                                             Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita – cita itu, Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour,Hawai. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang cepat merambat ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari – Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur, Balikpapan, Pontianak dan Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Untuk menghadapi Jepang, Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wave ll dan berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ketangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang. Upacara penyerahan kekuasaan dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dalam upacara tersebut Sekutu diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenbourgh dan Jenderal Ter Poorten, sedang Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura. Dengan penyerahan itu secara otomatis Indonesia mulai dijajah Jepang. Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya diprioritaskan pada dua hal, yaitu :
1.Menghapus pengaruh–pengaruh Barat dikalangan rakyat Indonesia                
2. Memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji – janji maupun kekerasan. Pendudukan Jepang di Indonesia juga merupakan akibat kemajuan industri negara Jepang yang tidak di barengi dengan ketersediaan bahan baku yang menunjang. Untuk keperluan industrinya Jepang mencari daerah-daerah penghasil bahan baku di Asia Pasifik termasuk Indonesia. Semakin berjalannya penjajahan Jepang muncullah berbagai dampak dari penjajahan tersebut dalam berbagai kehidupan.
                                                                                                                                       
BAB II
PERMASALAHAN

1.  Bagaimana dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Politik?
2.  Bagaimana dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Sosial-Budaya                            dan Ekonomi?
3.  Bagaimana dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Pendidikan?
4. Bagaimana dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Birokrasi
    dan Militer?


                                                                                                                                          
BAB III
PEMBAHASAN

1.              Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Politik

Di bidang politik, Jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang, Jepang juga melarang semua rapat dan kegiatan politik. Struktur pemerintahan dibuat sesuai dengan keinginan Jepang, misalanya desa dengan Ku dipimpin oleh Kuncho, kecamatan dengan So dipimpin oleh Soncho, kawedanan dengan Gu dipimpin oleh Guncho, kotapraja dengan Syi dipimpin oleh syicho, kabupaten dengan Ken dipimpin oleh Kencho, dan karesidenan dengan Syu dipimpin oleh Syucho. Pada tanggal20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang membubarkan semua organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU No. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional. Selain itu, Jepang juga melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara membentuk organisasi gerakan 3A dan Putera. Dengan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia) Serta mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.
Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti Putera (Pusat Tenaga Rakyat), Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).
Penerapan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang).
Pemerintah Jepang pun menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke Indonesia pada september 1943. Kebijakan politik jepang yang sangat keras itu secara diam-diam para tokoh mencoba memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Jepang untuk tujuan politis itu membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia terutama kaum nasionalis dan para pemuda untuk segera mewujudkan cita-cita mereka, yaitu Indonesia merdeka.

                                                                                                                                              
2.              Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Sosial-Budaya dan     Ekonomi

Untuk membiayai Perang Pasifik, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia untuk mengeksploitasi ekonomi secara besar-besaran baik terhadap sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan perang Jepang. Mereka dikerahkan untuk membuat benteng-benteng pertahanan. Pengerahan tenaga kerja yang mulanya sukarela lama-lama menjadi paksaan.
Para pekerja Romusa itu diperlakukan dengan kasar dan kejam. Mereka tidak dijamin kehidupannya, kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Banyak pekerja romusa yang jatuh sakit dan meninggal. Untuk mengembalikan citranya, Jepang menyebut pekerja Romusa sebagai pahlawan pekerja atau prajurit ekonomi.
Saat itu kondisi masyarakat menyedihkan. Bahan makanan sulit didapat akibat banyak petani menjadi pekerja romusa. Gelandangan di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Bandung dan Semarang semakin tumbuh subur. Tidak jarang mereka mati kelaparan di jalanan atau di bawah jembatan. Penyakit kudis menjangkiti masyarakat. Barang-baramg keperluan sulit didapatkan bahkan masyarakat menggunakan karung goni sebagai bahan pakaian mereka. Obat-obatan pun sangat sulit didapatkan.
Semua objek vital dan alat-alat reproduksi seperti perkebunan-perkebunan, bank-bank, pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, telekomunikasi dan lain-lain dikuasai Jepang dan diawasi ketat. Perkebunan-perkebunan diawasi dan dipegang sepenuhnya oleh Jepang. Untuk mengawasi penduduk atas terlaksananya gerakan-gerakan Jepang maka dibentuklah tonarigumi (rukun tetangga) sampai ke pelosok pelosok pedesaan. Dengan demikian sumber daya manusia rakyat Indonesia khususnya di Jawa dimanfaatkan secara kejam untuk kepentingan Jepang seperti memperbaiki jalan,saluran air, atau menanam pohon jarak.
Pada jaman pendudukan Jepang komunikasi di Indonesia mengalami kesulitan komunikasi .Media massa seperti Surat kabar, radio, maupun majalah diawasi dengan ketat dan dikendalikan oleh Jepang. Setiap upacara bendera dilakukan penghormatan kearah Tokyo dengan membungkukkan badan 90 derajat yang ditujukan pada Kaisar Jepang Tenno Heika. Jepang bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat.Seringkali  Rakyat yang tidak bersalah ditangkap,ditahan dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan oleh kempetai (polisi militer Jepang). Banyak gadis dan perempuan ditipu untuk bekerja sebagai perawat atau disekolahkan,tetapi ternyata hanya dipaksa untuk melayani para kompetai..
Banyak gadis dan perempuan ditipu untuk bekerja sebagai perawat atau disekolahkan,tetapi ternyata hanya dipaksa untuk melayani para kompetai. Para gadis dan perempuan tersebut di sekap dalam kamp-kamp yang tetutup sebagai wanita penghibur.

3.              Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Pendidikan
Zaman pendudukan Jepang, pendidikan di Indonesia mengalami kemerosotan drastis, jika dibandingkan zaman Hindia Belanda. Jumlah sekolah dasar (SD) menurun dari 21.500 menjadi 13.500 dan sekolah menengah dari 850 menjadi 20. Para pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang. Mereka juga harus mempelajari adat istiadat Jepang dan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar digunakan di semua sekolah dan dianggap sebagai mata pelajaran utama, sedangkan bahasa Jepang diberikan sebagai mata pelajaran wajib. Sementara itu, perkembangan perguruan tinggi benar-benar mengalami  kemunduran. Satu hal keuntungan pada masa Jepang Oleh Jepang sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan dijadikan tempat indoktrinasi. Melalui pendidikan dibentuk kader-kader untuk memelopori dan melaksanakan konsepsi Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Sistem pengajaran dan struktur kurikulum ditujukan untuk keperluan Perang Asia Pasifik. Namun bagi bangsa Indonesia tugas berat itu merupakan persiapan bagi pemuda-pemuda terpelajar untuk mencapai kemerdekaan. Serta para pelajar juga dianjurkan untuk masuk militer. Mereka dilatih baris berbaris dan perang. Latihan militer itu kelak sangat berguna bagi bangsa Indonesia dalam menggapai kemerdekaan.

4.                  Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam Bidang Birokrasi dan Militer

Dalam bidang birokrasi, Pada pertengahan tahun 1943, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik mulai terdesak, dengan dikeluarkannya UU No.27 tentang aturan Pemerintah Daerah dan UU No.28 tentang aturan Pemerintah Syu dan Tokubetshu Syi,  maka Jepang  mendatangkan tenaga sipil dari Jepang di Jawa untuk melakukan tujuan reorganisasi Jepang, yang menjadikan Jawa sebagai pusat perbekalan perang di wilayah selatan. Dalam hal ini Jepang juga memberi kesempatan kepada bangsa Indonsia untuk turut mengambil bagian dalam pemerintahan negara. Sesuai dengan undang undang itu, seluruh kota di Jawa dan Madura kecuali Solo dan Yogyakarta, dibagi atas syu,syi,ken,gun,son,dan ku. Untuk itu pada tanggal 5 September 1943, Jepang membentuk Badan Pertimbangan Karesidenan (Syu Sangi Kai) dan Badan Pertimbangan Kota Praja Istimewa (Syi Sangi In).


Daerah pemerintahan yang tertinggi yaitu Syu yang luas wilayahnya sebesar karesidenan, namun fungsinya berbeda.
Syu adalah pemerintah otonomi dibawah shucokan yang berkedudukan sama dengan gubernur. Dibentuk juga Chou Sangi yang fungsinya tidak jauh berbeda Volkstraad hanya saja chou sangi tidak dapat dilakukan kritik pemerintah dengan bebas.
Atas undang-undang yang dikeluarkan Jepang, banyak orang Indonesia yang menduduki jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan, seperti Prof. Dr. Husein Jayadiningrat sebagai Kepala Departemen Urusan Agama (1 Oktober 1943) dan pada tanggal 10 November 1943 Sutardjo Kartohadikusumo dan R.M.T.A. Surio masing-masing diangkat menjadi Kepala Pemerintahan (Syikocan) di Jakarta dan Banjarnegara. Di samping itu, ada enam departemen (bu) dengan gelar sanyo, seperti Ir. Soekarno, Departemen Urusan Umum (Somubu), Mr. Suwandi dan dr. Abdul Rasyid, Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Dalam Negeri (Naimubu-Bunkyoku), Dr. Mr. Supomo, Departemen Kehakiman (Shihobu), Mochtar bin Prabu Mangkunegoro, Departemen Lalu Lintas (Kotsubu), Mr. Muh. Yamin, Departemen Propaganda (Sendenbu), Prawoto Sumodilogo, Departemen Ekonomi (Sangyobu). Dengan demikian masa pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak yang sangat besar dalam birokrasi pemerintahan.
Tahun 1943 merupakan tahun dimana situasi Perang Asia Pasifik mulai berubah.
 Sikap ofensif Jepang beralih ke defensif. Jepang menyadari bahwa untuk kepentingan perang perlu dukungan dari penduduk masing-masing daerah yang didudukinya. Itulah sebabnya, Jepang mulai membentuk kesatuan-kesatuan semimiliter dan militer untuk dididik dan dilatih secara intensif di bidang militer. Di Indonesia ada beberapa kesatuan pertahanan yang dibentuk oleh pemerintah Jepang, seperti berikut.
a. Kesatuan Pertahanan Semimiliter
1) Seinendan (Barisan Pemuda)
2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
3) Fujinkai (Barisan Wanita)
4) Jibakutai (Barisan Berani Mati) dan lainnya.
b. Kesatuan Pertahanan Militer
1) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
.2) Peta ( Pembela Tanah Air)
Dengan demikian, pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak yang sangat besar dalam bidang kemiliteran. Pemuda-pemuda yang tergabung dalam organisasi, baik semimiliter maupun militer menjadi pemuda-pemuda yang terdidik dan terlatih dalam kemiliteran. Hal ini sangat penting artinya dalam perjuangan, baik untuk merebut kemerdekaan, maupun untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

BAB IV PENUTUP

1.      Kesimpulan

Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad, Namun ada juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah tidak hanya mengakibatkan penderitaan pada rakyat Indonesia pada saat itu tapi juga berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain yang dapat berguna sampai saat ini. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, dan pihak negara yang menjajah akan semakin makmur.

2.      Saran
Dalam makalah ini, bukan tidak mungkin terjadi kesalahan dalam pengetikan dan lain-lainnya saya berharap dapat dimaklumi dan saya juga sebagai penulis berharap agar kita sebagai bangsa Indonesia dapat memahami peristiwa sejarah mengenai Penjajahan Jepang di Indonesia serta dampak dari penjajahan tersebut. Selain itu agar kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rempah dan yang lainnya, yang  mana dahulu bangsa Jepang  memonopilinya, dan kita harus tetap menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang demi mempertahankan dan memerdekakan bangsa Indonesia dari segala penjajahan.



DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud.2014. Sejarah Indonesia. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.



Selasa, 21 April 2015

Praktikum Hubungan Indra Pembau dan Pengecap Dan Saraf Sensori

Hello Readers! Waktunyaa nugass yah bingung dengan tugasnya? hehe nih aku bagi karena kerjain tugas ni awalnya bingung tapi sejak nongkrong di om google kalo semuanya aja di internet rasanyaa aelahh n idup nih tenang bgt kalo ada tugas,langsung saja tah kebetulan nih tugas gue udah selesai jadi gw share.

PRAKTIKUM 9.5

HUBUNGAN INDRA PEMBAU DAN PENGECAP.    

IKOMPETENSI DASAR
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia ( saraf, endokrin, indra). 
II.                PENGALAMAN BELAJAR
Mengetahui hubungan antara indra pembau dan pengecap. 
III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Kain untuk menutup mata
2.      Alat penjepit hidung
3.      Alat tulis
4.      Berbagai macam buah dan bawang putih 
IV.             LANGKAH KERJA
1.      Tutuplah kedua mata temanmu yang berperan sebagai responden.
2.      Potonglah setiap bahan yang telah kamu siapkan, kemudian berikan satu persatu dari bahan tersebut pada respinden untuk dimakan. Setelah itu, mintalah responden tersebut menyebutkan nama buah yang dimakannya tersebut.
3.      Sekarang jepitlah hidung responden tersebut, kemudian berikan bahan yang telah kalian siapkan pada responden untuk memakannya. Sama seperti langkah nomor 2, maka mintalah responden untuk menyebutkan nama bahan yang telah dimakannya tersebut.
4.      Masukkan data yang diperoleh ke dalam tabel berikut ini. 
V.                DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan 

Nama Bahan
Rasa dalam keadaan


Mata Tertutup
Hidung Dijepit
Apel
Manis
Tidak terlalu manis
Jeruk
Manis dan masam
Sedikit masam
Rambutan
Manis
Manis
Kedondong
Masam
Masam
Belimbing
Masam
Masam
Bawang Putih
Pedas dan pahit
Pedas dan pahit

VI.             ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN 
1.      Apakah hasil  langkah kerja nomor 2 dan nomor 3 menghasilkan data yang sama?
Jawab : Pada hasil langkah kerja nomor 2 dan 3 menghasilkan data yang berbeda.2.      Adakah hubungan antara indra pembau dan indra pengecap? Jelaskan!
Jawab :  Ada , Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan papaya karena adanya organ pembau. 

VII.          KESIMPULAN
Indera pembau dan perasa mempunyai hubungan yang sangat kuat, tidak bisa bekerja masing-masing, mereka saling berkaitan dan saling membutuhkan.
VIII.       PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
         Indra pembau dan pengecap memiliki hubungan erat. Masakan atau bahan lain dapat dirasakan kenikmatannya karena ada kerja sama antara alat pengecap dan pembau. Apabila salah satu alat itu terganggu, maka kenikmatannya berkurang.  Orang yang terkena flu (pilek) kurang  dapat menikmati masakan karena ujung-ujung saraf pembau terganggu.

PRAKTIKUM 9.6 
SARAF SENSORI 
I.                   KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, proses, dan kelenjar atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, indra). 
II.                PENGALAMAN BELAJAR
Membuktikan bahwa pada ujung jari banyak mengandung serabur saraf sensori. 
III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Beberapa potong es batu
2.      Lilin
3.      Korek api
4.      Kertas ampelas
5.      Kain flanel
6.      Jangka dengan kedua kakinya berujung tajam
7.      Kain penutup mata
IV.             LANGKAH KERJA
1.      Tentukan satu orang temanmu sebagai orang yang diberi perlakuan. Tutuplah kedua matanya.
2.      Pada ujung jari dan punggung temanmu tempelkan satu persatu (berturut-turut) masing-masing 2 detik: Es batu, jangka yang dipanaskan sebentar pada api lilin (hati- hati jangan terlalu panas agara tidak menimnulkan luka bakar), kertas ampelas dan yang terakhir kain flanel.
3.      Mintalah temanmu menyebutkan berbagai rasa setelah ia diberi perlakuan.
4.      Catatlah rasa yang disebutkan temanmu di dalam tabel berikut ini. 
V.                DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan 
Lokasi
Bahan
Rasa setelah perlakuan

Es batu
Dingin
Ujung jari
Jangka
Panas

Kertas Ampelas
Kasar

Kain Flanel
Halus

Es batu
Dingin
Punggung
Jangka
Panas

Kertas Ampelas
Kasar

Kain Flanel
Halus

VI.              ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
1.      Dapatkah temanmu menyebutkan dengan benar rasa dingin, panas, kasar, dan halus pada ujung jarinya?
Jawab : Iya, responden dapat menyebutkannya dengan benar dan merasakannya.2.      Mengapa ia dapat merasakan hal tersebut?
Jawab : Karena pada kulit manusia terdapat ujung-ujung saraf peraba. Sel-sel saraf peraba tersebar tidak merata di seluruh permukaan kulit. Pada ujung jaring terdapat banyak sel saraf peraba, demikian pula pada telapak tangan,telapak kaki dan bibir. Rangsang panas dari jangka yang dipanaskan diterima oleh reseptor korpuskel ruffini, rangsang dingin dari es batu diterima oleh reseptor Krause, dan kasar/halus dari kertas ampelas dan kain flannel diterima oleh reseptor korpuskel meissner.  Bila suatu rangsangan, mengenai tubuh kita maka, rangsangan tersebut akan diterima oleh ujung saraf peraba kulit selanjutnya rangsangan diteruskan oleh saraf sensori ke pusat peraba ke otak sehingga kita bisa dapat merasakannya.
3.      Bagaimana dengan pelakuan pada punggungnya?
Jawab : Ia juga dapat meyebutkannya dengan benar, seperti pada perlakuan ujung jari namun sedikit kesulitan untuk menyebutkan rasa panas.4.      Ketika jangka dengan lebar kaki 2 mm ditekan pada ujung jari dapatkah temanmu merasakan adanya dua titik yang berbeda?
Jawab :  Ya, responden dapat merasakan adanya dua titik yang berbeda.
5.      Ketika perlakuan jangka diberikan pada punggung, dapatkah temanmu merasakan adanya dua titik yang berbeda?Jawab : Tidak, responden tidak dapat merasakan adanya dua titik melainkan hanya merasakan adanya satu titik yang menekan.6.      Ketika jarak kaki jangka tersebut diperlebar, pada lebar kaki jangka berapa mm punggung dapat merasakan adanya dua titik?Jawab : Jarak kaki jangka diperlebar 6 mm sehingga lebarnya menjadi 8 mm dan kemudian ditekankan pada punggung, maka punggung dapat menyebutkan adanya dua titik yang berbeda meskipun agak sulit untuk dirasakan.


VII.          KESIMPULAN
Kulit kita peka terhadap rangsangan dari luar seperti panas/dingin dari es batu dan jangka yng di panaskan, kasar/halus dari kertas ampelas dan kain flannel meskipun kita tidak melihat benda tersebut. Selain itu, kulit juga dapat merasakan tekanan yang dihasilkan dari dua ujung jangka karena kulit memiliki saraf paccini.Pada percobaan tersebut, ketika dua ujung jangka berjarak 2 mm ditekan pada jari dan punggung hanya jari yang dapat merasakan adanya dua titik. Kemudian setelah jarang kaki jangka diperlebar hingga 8 mm dan ditekan pada punggung, maka punggung  baru merasakan adanya dua titik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kulit pada jari dan kulit pada punggung memiliki kepekaan terhadap rangasangan yang berbeda. Jari lebih peka terhadap rangsangan dari pada punggung. Itu terbukti, karena pada ujung jari khususnya jari telunjuk memiliki banyak saraf-saraf peraba.
Terima kasih buat pengguna blog yang lain atas informasinya dan terima kasih juga buat para Readers :).